Pengunjung Website
Hari Ini: 18
Minggu Ini: 90
Bulan Ini: 331
Tahun Ini: 596,979
img thumbnail

Wara Koharmatau Jadi Garda Depan Saat Sholat Jumat: Simbol Kepercayaan dan Kesetaraan di Markas TNI AU

TNI AU. Bandung. Setiap hari Jumat di lingkungan Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Koharmatau), ada pemandangan yang jarang terlihat di satuan militer lainnya. Para prajurit Wanita Angkatan Udara (Wara) tampil mengambil alih peran strategis di pos penjagaan utama, mengendalikan kesatriaan, serta mencatat aktivitas keluar masuk prajurit dan tamu. Pergantian tugas ini berlangsung saat prajurit pria menunaikan ibadah Sholat Jumat, menjadikan para Wara garda depan pertahanan markas.

Kebijakan ini langsung diterapkan oleh Dankoharmatau sebagai langkah efisiensi sekaligus bentuk nyata pemberdayaan prajurit wanita. Karena tidak diwajibkan melaksanakan Sholat Jumat, para Wara dipercaya memegang tanggung jawab penuh di pos penjagaan. Kepercayaan ini bukan hanya soal mengisi kekosongan tugas, tetapi juga menjadi wujud kesetaraan peran dan penghormatan terhadap profesionalitas perempuan di lingkungan TNI AU.

Selain memastikan keamanan, momen ini menjadi kesempatan emas bagi para Wara dan PNS wanita Koharmatau untuk mempelajari prosedur pengamanan secara langsung. Mereka berhadapan dengan situasi dinamis di lapangan, mulai dari menerima tamu, mengatur lalu lintas keluar masuk kendaraan, hingga menangani potensi gangguan keamanan dengan sigap. Pengalaman ini menambah wawasan sekaligus mengasah mental kepemimpinan para prajurit wanita.

Salah satu prajurit Wara yang bertugas hari ini, Letda Adm Mega Ratna Wulan, mengungkapkan rasa bangganya bisa menjalankan peran tersebut. “Ini pengalaman pertama saya, sangat berkesan dan belum pernah saya rasakan di satuan lain. Saya merasa menjadi bagian penting dari sistem pertahanan markas, dan ini menambah kepercayaan diri saya sebagai prajurit wanita,” ujarnya penuh semangat.

Kegiatan tersebut juga menciptakan rasa kebersamaan di antara seluruh personel Koharmatau. Prajurit pria merasa lebih tenang menunaikan ibadah, karena tahu pos penjagaan berada di tangan rekan mereka yang kompeten. Sementara itu, para Wara merasakan kebanggaan karena diberi kepercayaan penuh untuk menjaga kesatriaan di momen yang sangat krusial.

Bagi Koharmatau, rutinitas ini bukan sekadar pergantian tugas sementara. Ia menjadi simbol sinergi dan penghargaan terhadap kontribusi perempuan dalam dunia militer. Perempuan di Koharmatau tidak hanya hadir sebagai pelengkap kekuatan pertahanan, tetapi juga sebagai elemen vital yang siap mengemban tanggung jawab besar.

Dengan konsistensi dan dedikasi para Wara, Koharmatau berhasil menunjukkan bahwa kekuatan militer bukan hanya soal fisik dan senjata, tetapi juga soal kepercayaan, kerja sama, dan kesetaraan. Pemandangan Wara berjaga di pos utama setiap Jumat kini menjadi bukti bahwa di TNI AU, perempuan berdiri sejajar di garis depan, siap menjaga kehormatan dan keamanan markas. (Penkoharmatau)