Pengunjung Website
Hari Ini: 20
Minggu Ini: 115
Bulan Ini: 306
Tahun Ini: 595,491
img thumbnail

"Tanggap Bencana, Tanggap Jiwa! Depohar 70 Gelar Latihan Penanggulangan Bencana Alam di Waduk Saguling"

TNI AU-Bandung, Depohar 70. Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi situasi darurat, Komandan Depohar 70 Kolonel Tek Dani Eri Wardhana memimpin langsung kegiatan latihan penanggulangan bencana alam yang berlangsung di Waduk Saguling Napak Sancang, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cililin, pada Rabu (11/06/2025). Latihan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Depohar 70 dalam mendukung peran TNI AU di bidang kemanusiaan dan tanggap darurat bencana.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pejabat dan anggota Depohar 70 serta melibatkan personel ahli dalam bidang kebencanaan. Selama latihan, para peserta diberikan simulasi penyelamatan korban banjir, termasuk teknik evakuasi di perairan dan pertolongan pertama pada korban. Kehadiran Kadisbin Depohar 70 sebagai pendamping teknis memberikan arahan langsung kepada peserta sehingga latihan berlangsung secara sistematis dan aman.

Dalam sambutannya, Kolonel Tek Dani Eri Wardhana menegaskan bahwa latihan ini bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan bentuk kesiapan moral dan fisik dalam menghadapi kemungkinan bencana alam yang bisa terjadi kapan saja. "Anggota Depohar 70 harus menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat apabila bencana datang. Jiwa sosial dan kecepatan bertindak adalah kunci," ujar beliau.

Simulasi berlangsung dari pagi hingga sore hari, dengan berbagai skenario penyelamatan mulai dari pencarian korban hingga evakuasi menggunakan perahu karet dan peralatan darurat lainnya. Para peserta terlihat antusias dan serius dalam mengikuti setiap tahapan latihan, menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengemban misi kemanusiaan.

Selain latihan teknis, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat solidaritas antaranggota. Semangat kebersamaan dan gotong royong sangat terasa saat mereka bekerja dalam tim untuk menyelesaikan tantangan yang disiapkan oleh instruktur. “Kami bangga bisa dilatih untuk siap membantu masyarakat,” ungkap salah satu peserta latihan.

Waduk Saguling dipilih sebagai lokasi latihan karena kondisi alamnya yang dinilai representatif untuk simulasi banjir besar. Dengan arus air yang dinamis dan medan yang menantang, lokasi ini memberi pengalaman yang lebih mendekati kondisi bencana sesungguhnya. Hal ini membuat latihan menjadi lebih realistis dan efektif.

Melalui latihan ini, Depohar 70 membuktikan komitmennya tidak hanya sebagai satuan pemeliharaan alat utama sistem senjata, tetapi juga sebagai kekuatan yang siap diterjunkan dalam situasi darurat demi keselamatan masyarakat. Sinergi antara keahlian teknis dan kepedulian sosial menjadi fondasi kuat dalam menghadapi tantangan masa depan.