TNI AU- Sleman, 24/06/2025 — Langkah tegap dan semangat membara terpancar dari wajah para Prajurit Siswa (Prasis) Wanita TNI Angkatan Udara A-55. Mereka tengah menjalani latihan Ilmu Medan Peta dan Kompas (IMPK), bagian dari kurikulum Sekolah Pertama Bintara Prajurit Karier (Semaba PK) di bawah naungan Skadron Pendidikan (Skadik) 401 Wingdik 400 Lanud Adi Soemarmo.
Latihan ini bukan sekadar jalan-jalan di alam. Dengan peta dan kompas di tangan, para prajurit muda ini menguji ketajaman navigasi dan ketangguhan fisik mereka menyusuri rute sepanjang 2,5 km—berawal dari Dusun Sambirejo, Pakembinangun, hingga finis di Lapangan Bola Panti Asih, Hargobinangun. Sepanjang perjalanan, mereka berhadapan dengan batas gerak dan jalur yang menantang: Jalan Panti Asih Tanen di depan, Jalan Kaliurang di kanan, dan Jalan Boyong di sisi kiri.
“Ilmu medan adalah nafas seorang prajurit. Tidak hanya penting dalam operasi militer, tetapi juga krusial saat misi penyelamatan atau evakuasi korban kecelakaan,” tegas Komandan Skadik 401, Letkol Kes Deby Nataliana M., S.Farm., Apt., M.I.Pol.
Menurutnya, pemahaman terhadap kontur, arah, dan kondisi medan sekitar menjadi salah satu kompetensi dasar yang wajib dikuasai oleh setiap prajurit—termasuk prajurit wanita. Kegiatan IMPK ini merupakan bekal penting agar para Prasis mampu menjadi prajurit TNI AU yang AMPUH: Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis.
Latihan ini bukan hanya melatih otot dan insting, tapi juga membentuk karakter tangguh dan siap tempur di segala situasi. Dengan langkah pasti dan peta di tangan, para prajurit muda ini menunjukkan bahwa medan sulit bukan halangan, melainkan tantangan yang siap mereka taklukkan.