Pengunjung Website
Hari Ini: 8
Minggu Ini: 157
Bulan Ini: 8
Tahun Ini: 595,193
img thumbnail

Kreativitas Tanpa Batas: Inovasi Teknisi Sathar 72 Ciptakan Chaffbag Gantikan Consumable Item Langka

TNI AU.  Ketangguhan dan kreativitas teknisi Satuan Pemeliharaan 72 (Sathar 72) kembali menunjukkan tajinya. Meski dihadapkan dengan keterbatasan ketersediaan consumable item penting, para teknisi tak kehabisan akal. Inovasi pembuatan Chaffbag sebagai alternatif pengganti berhasil diwujudkan demi mendukung kelancaran operasi penerjunan logistik menggunakan metode Low Cost Low Altitude (LCLA).

Chaffbag sendiri berfungsi sebagai shockpad atau peredam benturan saat proses penerjunan logistik dari udara. Alat ini sangat krusial dalam menjamin keamanan logistik yang diterjunkan. Dengan tidak tersedianya consumable item yang biasanya digunakan, para teknisi memanfaatkan peralatan seadanya di bengkel perbaikan parasut untuk menciptakan inovasi baru yang efektif dan efisien.

Inisiatif ini dipimpin langsung oleh Lettu Tek Masruri yang mengkoordinir proses inovasi di bengkel parasut. Bersama timnya, termasuk Serma Nyamin yang sudah berpengalaman sebagai rigger senior, serta rigger muda seperti Praka Feby, Pratu Morang, dan Pratu Dedi, mereka mencurahkan waktu dan tenaga selama kurang lebih satu minggu untuk menciptakan prototipe Chaffbag yang sesuai.

Melalui berbagai proses percobaan dan penyempurnaan desain, para teknisi berhasil menemukan bentuk dan ukuran Chaffbag yang ideal. Dimensi disesuaikan dengan jenis dan ukuran barang logistik yang akan diterjunkan melalui LCLA. Inovasi ini dirancang khusus untuk keperluan gladi sinkronisasi dan Latihan Pendahuluan Upacara Kehormatan Militer yang dilaksanakan di Lanud Suparlan Batujajar.

Proses inovasi ini tidak hanya memperlihatkan keahlian teknis, tetapi juga semangat pantang menyerah dan dedikasi luar biasa dalam mendukung tugas operasional TNI Angkatan Udara. Hasil akhir dari pembuatan Chaffbag menunjukkan performa yang sangat baik saat diuji dalam kegiatan gladi dan latihan penerjunan.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berinovasi. Semangat gotong royong dan sinergi antar teknisi Sathar 72 mampu menghasilkan solusi konkret yang aplikatif di lapangan. Inovasi Chaffbag ini pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dapat menggantikan sementara consumable item yang belum tersedia.

Dengan keberhasilan ini, diharapkan inovasi serupa terus berkembang, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan darurat, tetapi juga sebagai langkah mandiri menuju kemandirian pemeliharaan alutsista TNI AU di masa depan. (Penkoharmatau).