Pengunjung Website
Hari Ini: 5
Minggu Ini: 77
Bulan Ini: 435
Tahun Ini: 595,620
img thumbnail

Kenaikan Pangkat Terakhir Sang Teknisi Legendaris: Letkol Tek Amir Yadi, Sang Penjaga Nyawa Jet Tempur TNI AU

TNI AU. Suasana haru dan bangga menyelimuti Lapangan Mako Depohar 80 pada Selasa, 8 April 2025. Komandan Depo Pemeliharaan 80, Kolonel Tek Jarot Sudarwanto, S.E., M.M memimpin langsung apel khusus dalam rangka Kenaikan Pangkat Periode 1 April 2025. Dalam apel tersebut, sebanyak 20 personel mendapatkan kenaikan pangkat, namun satu nama menyita perhatian: Letnan Kolonel Teknik Amir Yadi, seorang perwira senior yang penuh dedikasi dan prestasi.

Amir Yadi bukan sekadar perwira biasa. Sosoknya dikenal luas di kalangan teknisi pesawat tempur TNI AU sebagai “ensiklopedia hidup mesin jet.” Di usia menjelang pensiun, ia dianugerahi kenaikan pangkat penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas seluruh dedikasinya selama puluhan tahun menjaga keandalan engine jet tempur Indonesia.

Perjalanan panjang Amir Yadi dimulai pada tahun 1987 ketika dilantik sebagai Sersan Dua di Lanud Adi Sumarmo. Setelah menyelesaikan pendidikan kejuruan di Bandung, ia ditugaskan di Skatek 042 Lanud Iswahjudi. Di sanalah, selama puluhan tahun, ia menorehkan kontribusi luar biasa dalam penanganan mesin-mesin jet tempur seperti J-52, J-85, F-100, Adour MK-851/871, hingga F-404. Setiap detil mesin, setiap suara getaran, ia pahami dengan sangat baik.

Tak hanya tekun dalam pekerjaan, kehidupan pribadi Amir Yadi pun penuh keteladanan. Pada 22 Mei 1995, ia menikahi Tutik Eka Mawarti dan dikaruniai dua orang putra. Di tengah tugas berat merawat jantung pesawat tempur, ia tetap menjadi suami dan ayah yang penuh perhatian. Tahun 2005, ia lulus dari Setukpa dan resmi menjadi Letnan Dua Teknik. Namun, semangatnya tetap sama—melayani bangsa lewat mesin-mesin yang mengudara untuk menjaga langit Indonesia.

Perjalanan kariernya berlanjut di Depohar 80, tempat ia ditugaskan sebagai supervisor perawatan engine pesawat tempur di engine Testcell. Di sinilah ia menjadi sosok kunci dalam memastikan mesin siap pakai dan layak terbang. Ia tak hanya menyentuh mesin, tetapi juga menginspirasi generasi teknisi muda dengan ilmu dan semangat juangnya.

Kenaikan pangkat Letkol Tek Amir Yadi bukan hanya penghargaan, tapi juga simbol penghormatan atas dedikasi, integritas, dan cinta terhadap profesi. Sosoknya membuktikan bahwa menjadi penjaga langit tidak selalu di kokpit, tapi juga dari balik gemuruh ruang uji mesin—tempat di mana nyawa pesawat ditentukan. (Penkoharmatau)