Pacitan – Depohar 60. Pantai Selatan Pacitan kembali menjadi saksi ketangguhan perwira muda Depohar 60 dalam tradisi penyematan brevet Explosive Ordnance Disposal (EOD). Di bawah kepemimpinan Dandepohar 60 Kolonel Tek Sapta Jengkar P., M.Sc., M.I.Pol., kegiatan ini dilaksanakan dengan semangat tinggi dan penuh makna, menunjukkan bahwa prajurit TNI AU dibentuk tidak hanya dengan pelatihan teknis, tetapi juga pembinaan karakter dan mental baja.
Tradisi yang dipimpin langsung oleh Komandan Depohar 60 ini bukan sekadar seremoni simbolik. Dalam amanatnya, beliau menegaskan bahwa penyematan brevet EOD adalah bentuk ikrar dan pengabdian tanpa syarat. “Brevet ini bukan hanya lambang, tapi janji. Janji kepada negara, kepada satuan, dan kepada diri sendiri untuk senantiasa siap menghadapi bahaya, kapan pun dan di mana pun,” tegas Kolonel Sapta.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan long march menantang di medan berat, melintasi perbukitan dan garis pantai karang yang terjal. Setiap langkah penuh dengan ujian fisik dan mental, menggambarkan kesiapsiagaan dan tekad baja yang harus dimiliki oleh seorang personel EOD. Tak hanya itu, tantangan alam menjadi sarana pembelajaran akan pentingnya kerja sama dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi misi berbahaya.
Malam harinya, di bawah cahaya obor yang menghangatkan dinginnya angin laut, berlangsung prosesi penyematan brevet secara khidmat. Momen ini disaksikan oleh rekan-rekan seperjuangan dan para senior EOD yang telah lebih dahulu menapaki jalan pengabdian. Suasana penuh haru dan bangga menyelimuti acara, menjadi penanda ikatan batin yang kuat antar sesama prajurit.
Dengan resminya penyematan brevet EOD, para perwira muda kini telah menjadi bagian dari keluarga besar EOD Depohar 60. Mereka bukan hanya teknisi handal, tetapi juga simbol dari kekuatan moral dan dedikasi tinggi terhadap tugas. Tradisi ini membentuk karakter, memperkuat identitas satuan, dan menanamkan nilai-nilai luhur sebagai garda terdepan pertahanan.
Pantai Selatan Pacitan tak hanya meninggalkan jejak langkah mereka, tetapi juga menyimpan cerita lahirnya generasi penerus penjaga negeri. Tradisi ini akan terus diwariskan, membawa semangat keberanian, kehormatan, dan loyalitas khas Depohar 60 menuju masa depan yang penuh tantangan. (Penkoharmatau).