TNI AU. Depohar 10 menggelar momen penuh makna dalam peringatan Nuzulul Qur’an 1446 H yang dirangkai dengan kegiatan buka puasa bersama di Gedung Serba Guna (GSG) Nurtanio, Bandung. Acara ini menjadi ajang silaturahmi penuh kehangatan yang dihadiri oleh Komandan Depohar 10 Kolonel Tek Ruhimat, S.T., M.M., para Kadis, Dansathar jajaran, serta Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 2 Depohar 10 Gabungan Koharmatau, Ny. Asty Ruhimat, beserta seluruh keluarga besar Depohar 10.

Suasana khidmat mulai terasa sejak Tim Hadroh Depohar 10 melantunkan syair-syair pujian kepada Sang Khalik, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Dalam sambutannya, Kolonel Ruhimat mengajak seluruh peserta untuk menjadikan peringatan Nuzulul Qur’an sebagai momentum introspeksi dan penguatan nilai-nilai spiritual dalam menjalani kehidupan, terlebih di lingkungan militer yang menuntut keteladanan dan kedisiplinan.

Ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Kolonel Sus (Purn) Dr. Drs. H. M. Kemalsyah, M.Ag., menjadi puncak pencerahan dalam acara ini. Dengan gaya penyampaian yang menyentuh dan penuh kehangatan, beliau mengulas makna Nuzulul Qur’an sebagai turunnya petunjuk hidup bagi umat manusia, serta pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.

Tak hanya bermakna secara spiritual, kegiatan ini juga sarat nilai kemanusiaan. Depohar 10 menyerahkan tali asih kepada anak-anak yatim dan kaum dhuafa dari Panti Asuhan Mizan Amanah, sebagai wujud kepedulian sosial dan semangat berbagi di bulan penuh berkah ini. Senyum bahagia dari para penerima menjadi bukti bahwa kepedulian adalah bahasa cinta yang universal.

Momen kebersamaan dilanjutkan dengan sesi foto bersama yang sarat keakraban, lalu diikuti dengan buka puasa bersama dan sholat Maghrib berjamaah. Kehangatan dan kekhusyukan begitu terasa, menghadirkan suasana damai dan syukur di tengah kehidupan dinamis para prajurit dan keluarga besar Depohar 10.

Melalui kegiatan ini, Depohar 10 tidak hanya mempererat silaturahmi antar personel dan keluarga, tetapi juga meneguhkan kembali semangat spiritual dan sosial sebagai bagian dari pengabdian kepada bangsa dan negara yang dilandasi nilai-nilai keimanan. (Penkoharmatau).