TNI AU. Skadron Udara 12 dan Skadron Udara 16 Wing Udara 6 Lanud Roesmin Nurjadin kembali menunjukkan kelasnya dalam latihan tempur Matra Udara II "Jalak Sakti" dan "Hardha Marutha I" yang digelar di Air Weapon Range (AWR) Buding, Lanud H. AS Hanandjoeddin, Belitung, kedua skadron sukses menuntaskan misi pengeboman sasaran dengan tingkat akurasi dan ketepatan yang membanggakan.
Latihan yang berlangsung pada Rabu (25/6/2025) ini menjadi ajang uji kemampuan tempur satuan dalam menjawab skenario kontinjensi pertahanan nasional. Skadron Udara 12 mengerahkan jet tempur Hawk 109/209, sementara Skadron Udara 16 menghadirkan F-16 Fighting Falcon. Keduanya tampil cemerlang di langit Belitung, menunjukkan manuver presisi tinggi dan kesiapan operasional yang impresif.
Turut hadir dan memimpin langsung dukungan di lapangan, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.O.A.S., menunjukkan komitmen penuh dalam memastikan satuannya tampil maksimal. Kehadiran beliau secara langsung di AWR Buding menjadi bentuk nyata kepemimpinan lapangan yang kuat, sekaligus memberikan suntikan semangat dan motivasi bagi para penerbang, teknisi, dan seluruh personel pendukung dalam pelaksanaan misi.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., bersama Dankodiklatau, Pangkoopsudnas, Pangkoopsud I, serta pejabat Mabesau dan pejabat jajaran Koopsud I terkait lainnya. Dalam keterangannya, Danlanud RSN menyampaikan rasa bangga atas profesionalisme dan dedikasi tinggi seluruh personel. Ia menegaskan bahwa keberhasilan misi ini merupakan hasil dari latihan yang berjenjang, terprogram, dan terukur.
Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., memberikan apresiasi tinggi terhadap ketepatan eksekusi dan sinergi antarsatuan yang ditampilkan selama latihan. Menurutnya, latihan seperti Jalak Sakti dan Hardha Marutha merupakan komponen penting dalam pembangunan kekuatan udara nasional, sebagai upaya mewujudkan TNI AU yang andal, adaptif, dan siap menjawab tantangan strategis masa depan.
