Pengunjung Website
Hari Ini: 20
Minggu Ini: 68
Bulan Ini: 478
Tahun Ini: 597,126
img thumbnail

DIRGANTARA FARMMX 131 LANUD WIRIADINATA: Inovasi Longyam untuk Ketahanan Pangan Nasional

TNI AU. Tasikmalaya, Rabu (19/02/2025) - Sebuah terobosan inovatif dalam bidang peternakan dan perikanan sedang dikembangkan melalui program DIRGANTARA FARMMX 131 LANUD WIRIADINATA. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Dirgantara Farm Lanud Wiriadinata dengan Farmmx Galunggung 131. Mengusung konsep Longyam (Longyam: balong/kolam ikan dan peternakan ayam), inovasi ini menjadi solusi cerdas dalam mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

 

Komandan Lanud Wiriadinata, Letkol Pnb Taufik Agus Hidayat, saat meninjau lokasi DIRGANTARA FARMMX 131 LANUD WIRIADINATA bersama personel Lanud Wiriadinata, menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada H. Krisman Pakpahan, owner Farmmx Galunggung 131, yang telah banyak membantu dalam berbagi ilmu dan pelatihan kepada Babinpotdirga Lanud Wiriadinata. Program ini memungkinkan personel Lanud wiriadinata untuk mengembangkan keterampilan beternak ayam petelur sekaligus membudidayakan ikan Nila, Emas dan Nilem dengan sistem yang saling menguntungkan.

 

Komandan Lanud Wiriadinata juga menjelaskan bahwa, selain menjadi peluang usaha, DIRGANTARA FARMMX 131 LANUD WIRIADINATA juga berpotensi menjadi pemasok utama bahan pangan untuk Program Makan Bergizi Gratis yang rencana akan dilaksanakan oleh Lanud Wiriadinata. Dengan sistem pengelolaan yang terjadwal, stok telur dan ikan dapat dijaga agar tetap tersedia untuk konsumsi harian. Program ini ditargetkan mampu menyediakan hingga 3.000 porsi makanan per hari, membuktikan bahwa integrasi antara peternakan dan perikanan dapat menjadi solusi efektif dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat.

 

Salah satu pengurus DIRGANTARA FARMMX 131 LANUD WIRIADINATA, Bapak Sahri Ramadhan, menjelaskan bahwa keunggulan utama dari sistem ini adalah pemanfaatan sisa pakan ayam. Dengan cara ini, biaya pakan ikan dapat ditekan secara signifikan, menjadikan usaha lebih efisien dan ramah lingkungan. Ayam petelur dapat berproduksi hingga dua tahun, sementara ikan bisa dipanen dalam waktu tiga hingga empat bulan. Setiap kolam memiliki potensi menghasilkan hingga dua ton ikan dalam satu kali panen, menjadikan usaha ini sangat produktif.

 

Keberhasilan konsep Longyam diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam mengembangkan sistem peternakan terpadu yang berkelanjutan. Dengan pemanfaatan sumber daya yang optimal, usaha ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan peternak dan masyarakat sekitar, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap program ketahanan pangan nasional.