Pengunjung Website
Hari Ini: 9
Minggu Ini: 60
Bulan Ini: 566
Tahun Ini: 597,954
img thumbnail

Depohar 80 Bersinergi dengan ITB: Riset Lifetime Mesin F404 untuk Tingkatkan Keandalan Pesawat T-50i

TNI AU -  Depo Pemeliharaan 80 mendapat kehormatan menerima kunjungan tim peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Jumat (19/09/2025). Agenda kunjungan ini difokuskan pada survei dan diskusi ilmiah terkait penelitian tentang lifetime atau usia pakai mesin F404 yang menjadi tenaga utama pesawat tempur T-50i milik TNI Angkatan Udara.

Kegiatan dibuka dengan sambutan hangat dari Komandan Depohar 80, Kolonel Tek Jarot Sudarwanto, S.E., M.M., yang didampingi sejumlah pejabat penting, di antaranya Kadislog Lanud Iswahjudi, Danskatek 042, dan Dansathar 81 Depohar 80. Dari pihak akademisi, hadir tim ahli yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Ichsan Setya Putra beserta empat peneliti dari ITB. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk menyatukan pandangan antara dunia akademis dan praktisi pemeliharaan alutsista.

Dalam forum diskusi, tim ITB memaparkan hasil penelitian awal terkait metode perhitungan usia mesin dengan pendekatan Low Cycle Fatigue (LCF). Metode ini menekankan pada analisis faktor-faktor seperti siklus terbang, tekanan, hingga temperatur yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kelelahan material komponen mesin. Paparan ini disambut antusias karena relevansinya dengan misi TNI AU dalam menjaga keamanan sekaligus efisiensi operasional pesawat tempur.

Diskusi berjalan interaktif dan penuh semangat. Para peneliti ITB mendapatkan kesempatan untuk bertukar gagasan langsung dengan para inspektor dari Skadron Teknik 042, Skadron Udara 15, dan Satuan Pemeliharaan 81. Mayor Tek Hari Krisnanto, S.T., selaku Kasihar Skatek 042, turut memberikan penjelasan mengenai data teknis serta tantangan yang dihadapi dalam perawatan mesin F404. Interaksi ini memperkaya wawasan kedua belah pihak, baik dari sisi akademis maupun teknis lapangan.

Pertukaran informasi tersebut menjadi nilai tambah yang penting bagi penelitian lanjutan ITB. Data real-time dari lapangan dapat memperkuat analisis akademis, sehingga nantinya metode perhitungan usia mesin dapat dikembangkan lebih tepat dan praktis untuk mendukung pemeliharaan. Kolaborasi ini menegaskan bahwa teknologi pertahanan membutuhkan dukungan multidisiplin, termasuk ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi.

Komandan Depohar 80, Kolonel Tek Jarot Sudarwanto, menegaskan bahwa sinergi ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesiapan operasional TNI AU. “Dengan riset ini, kita berharap dapat merumuskan strategi perawatan yang lebih terukur, efisien, dan tentunya memperpanjang usia operasional mesin F404 yang sangat vital bagi pesawat T-50i,” ujarnya.

Kerja sama antara Depohar 80 dan ITB ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara militer dan akademisi mampu melahirkan solusi inovatif. Harapannya, penelitian ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan dan kemandirian teknologi kedirgantaraan Indonesia, sekaligus memperkuat posisi TNI AU dalam menjaga kedaulatan udara NKRI.