TNI AU - Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.O.A.S., menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pemulihan Ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang digelar Pemerintah Provinsi Riau bersama Forkopimda, Jumat (19/9/2025), di Gedung Balai Serindit, Komplek Gubernuran Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Rapat yang dipimpin Gubernur Riau H. Abdul Wahid, S.Pd.I., M.Si., ini juga diikuti unsur kementerian, TNI-Polri, pemerintah kabupaten, serta lebih dari seratus undangan. Pertemuan tersebut menjadi forum strategis untuk memperkuat sinergi dalam menyelamatkan ekosistem TNTN yang selama ini menghadapi tantangan perambahan dan alih fungsi lahan.
Dalam arahannya, Gubernur Abdul Wahid menegaskan bahwa pemulihan TNTN harus dilakukan dengan langkah sistematis, melibatkan berbagai pihak, dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Inventarisasi penduduk di dalam kawasan, penentuan lahan relokasi yang bersih dan legal, serta skema mata pencaharian warga menjadi prioritas yang harus segera dirampungkan. “Pembagian tugas yang jelas, jadwal rinci, serta pendanaan yang pasti menjadi kunci agar target pemulihan dapat tercapai,” ujarnya.
Satgas Penanganan Kawasan Hutan (PKH) dan Dansatgas Garuda PKH Mayjen TNI Dody Triwinarto memaparkan strategi relokasi dan reforestasi yang harus ditempuh secara hati-hati agar tidak menimbulkan persoalan baru. Pangdam XIX/Tuanku Tambusai Mayjen TNI Dr. Agus Hadi Waluyo dan Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Heryawan mendukung penuh pembentukan posko pengendalian bersama dan koordinasi lintas instansi, sehingga langkah teknis di lapangan dapat terpantau secara efektif.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris menegaskan dukungan penuh TNI Angkatan Udara dalam pemulihan kawasan konservasi tersebut. “Pemulihan Tesso Nilo adalah pekerjaan bersama yang menyangkut kelestarian lingkungan, kesejahteraan masyarakat, sekaligus keamanan wilayah. Kami siap berkolaborasi dengan seluruh pihak agar program yang dirumuskan dapat membawa manfaat nyata bagi daerah dan negara,” ungkapnya.
Rapat koordinasi yang berlangsung hingga menjelang siang itu ditutup dengan penyusunan tindak lanjut dan komitmen bersama mempercepat pemulihan ekosistem TNTN. Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, serta partisipasi masyarakat, kawasan yang menjadi habitat penting gajah sumatera tersebut diharapkan kembali pulih dan memberi manfaat berkelanjutan bagi generasi mendatang.