TNI AU. Di tengah kesibukannya memimpin Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Koharmatau), Marsekal Muda TNI Asfan Jauhari, S.A.P., M.Si., menyempatkan diri untuk berlatih memanah di Lapangan Panahan Makoharmatau, Bandung, Selasa (04/03/2025). Didampingi Wadan Koharmatau Marsekal Pertama TNI Hadi Siswoyo, S.Sos., M.M., Dankoharmatau menikmati olahraga yang penuh filosofi ini, yang juga mencerminkan prinsip kepemimpinan dan pengambilan keputusan.
Menurut Dankoharmatau, memanah tidak sekadar olahraga fisik, tetapi juga latihan konsentrasi dan ketepatan. Ia menjelaskan bahwa ada tiga proses utama dalam memanah: membidik, menarik, dan melepaskan busur. “Membidik membutuhkan konsentrasi tinggi, sama seperti dalam memimpin, setiap keputusan harus difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai,” ujarnya.
Tahap berikutnya adalah menarik anak panah. Ia menggambarkan ini sebagai usaha yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. “Menarik busur membutuhkan tenaga dan keseimbangan, seperti halnya dalam hidup dan kepemimpinan, kita harus memiliki perhitungan yang matang sebelum mengambil langkah besar,” tambahnya.
Proses terakhir adalah melepaskan anak panah. Dankoharmatau menjelaskan bahwa tahap ini mencerminkan bagaimana seseorang harus berani mengambil keputusan setelah mempertimbangkan segala aspek. “Ketika panah dilepaskan, kita harus percaya bahwa segala persiapan yang telah dilakukan akan membawa hasil yang sesuai harapan,” katanya.
Bagi Dankoharmatau, memanah juga memiliki manfaat besar bagi fisik dan mental. Selain melatih kekuatan tubuh, olahraga ini juga meningkatkan kesabaran, fokus, dan membangun kepercayaan diri. “Setiap anak panah yang dilepaskan adalah cerminan dari usaha dan ketepatan kita dalam berpikir dan bertindak,” pungkasnya.
Latihan memanah yang dilakukan Dankoharmatau ini sekaligus menjadi inspirasi bagi para personel Koharmatau untuk terus mengasah konsentrasi, ketepatan, dan keteguhan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.