TNI AU. TNI Angkatan Udara terus menguatkan postur pertahanan udara nasional dengan langkah strategis perencanaan modernisasi radar. Hal ini diwujudkan melalui pembukaan Workshop Penyusunan Road Map Radio Detection and Ranging (Radar) Pertahanan Udara (Hanud) TA 2025 oleh Wakil Asisten Komunikasi dan Elektronika (Waaskomlek) Kasau Marsma TNI Tjatur Pudji H., S.E., yang berlangsung di NASPCI Halim, Jakarta Timur, Kamis (15/5/2025).Mewakili Askomlek Kasau Marsda TNI Wayan Superman, Waaskomlek menyampaikan bahwa tantangan Hanud Indonesia ke depan menuntut kesiapsiagaan yang tinggi dan sistem radar yang mampu mengantisipasi spektrum ancaman yang semakin kompleks. Potensi kerawanan kedaulatan wilayah udara saat ini belum sepenuhnya diimbangi oleh kapabilitas sistem Hanud yang dimiliki TNI AU.Ditekankan pula bahwa pengembangan Radar Hanud merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan Air Power Capability yang tangguh dan menyeluruh. Oleh karena itu, penyusunan peta jalan (road map) penggelaran Alpalhankam perlu dilakukan secara terstruktur, berorientasi jangka panjang dan didukung oleh personel profesional serta infrastruktur teknologi solid-state yang terkini.Sejalan dengan semangat TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis) yang senantiasa digelorakan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., workshop ini menjadi bagian dari transformasi sistem pertahanan udara yang relevan terhadap perkembangan teknologi dan dinamika geopolitik.Menutup sambutan, Askomlek Kasau melalui Waaskomlek berharap para peserta workshop dapat memberikan gagasan yang konstruktif dan progresif. Hasil rumusan road map yang disusun diharapkan mampu menjadi pedoman bersama yang efektif dan aplikatif dalam pengembangan Radar Hanud, guna memperkuat kedaulatan udara nasional secara terintegrasi dan berkelanjutan